Rabu Wekasan : mitos dan fakta

Dalam akhir-akhir ini banyak ΒΒ™ broadcast yang mengatakan bahwa jangan keluar saat malam tahu baru nanti karena bertepatan dengan rabu wekasan atau “Rabu terakhir bulan Safar”.

Dalam mitos tersebut dikatakan bahwa kita tidak boleh keluar kemana-mana saat malam itu, karena mendatangkan bahaya. Harusnya dipakai berdoa. Janganlah dipakai hura-hura dan pesta. Harus dipakai berdzikir dan berdoa di tempat ibadah. Minta keselamatan dan barokah Allah SWT. Yang salah malah anak-anak muda malah dipakai untuk berpergian kemana-mana. Entah mitos atau fakta. Tapi, itu adat masyarakat Jawa. Yang dikatakan bahwa Allah SWT akan mendatangkan mala bahaya yang begitu besar. Sehingga kita harus berdoa agar bahaya tersebut tak mengenai kita.

Nah, terlepas dari mtos atau fakta. Ada satu sisi positif yang harus kita sadari. Kita disuruh untuk selalu berdoa, berdzikir dan merenungkan diri. Tahun Baru bukan untuk hura-hura, bukan untuk dirayakan. Namun, dipakai sebagai renungan. Bahwa kita semakin tua. Dunia semakin tua. Sudahkah kita cukup ibadah tahun ini?

بِسْــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Semoga Allah selalu memberi perlindungan dan selalu meridhoi amal ibadah kita. Dan apapun harapan kita, dikabulkan yang menurut-Nya baik, dan diganti sesua Ketetapan-Nya bila buruk. 😀

#Salam Ndeso Bojonegoro.
#Salam Kota Gandrung.

Tentang Bro Ndes 94

Seseorang yang mempunayi hobi menulis, membaca, dan mencari ilmu baru. Tak ada paksaan dalam menulis, karena menulis itu seperti mengalir. Jika terbiasa maka kita akan kecanduan. #Poko'e_Joget#
Pos ini dipublikasikan di Mitos dan tag , , , , , . Tandai permalink.

26 Balasan ke Rabu Wekasan : mitos dan fakta

  1. ari berkata:

    semoga saja tidak terjadi apa2

    Suka

  2. potretbikers berkata:

    Saya setuju dengan pernyataan itu, karena kemarin dapat himbauan ini dari guru langsung 😀

    Suka

  3. mas huda berkata:

    Malem tahun baru dirumah aja….

    Suka

  4. Leopold S berkata:

    sejak kecil di kalimantan, malem taun baruan diajak alm Bapak bikin sate di rumah. tradisi yang dilanjutkan sampai sekarang.
    berdoa, bersyukur sebelum makan, lalu nonton tv.. lebih gayeng

    Suka

  5. kimcil balap berkata:

    Setiap tahun baru saya habiskan didepan televisi nonton film-film baru.. Nonton kembang api paling gitu2 aja… 😆

    Suka

  6. Mas Sayur berkata:

    sobatku Angga…
    rebo wekasan adalah mitos yang berkembang di msyarakat jawa dan madura..

    sekarang kita tanya diri kita sebagai seorang muslim **maaf yang non muslim…

    kita ini mau jadi orang ISLAM yang JAWA atau JAWA yang ISLAM..???

    Pahami pertayaan itu,dan jawabannya akan mempengaruhi tindakan kita 😉 **maaf terlalu dalam kayaknya… tapi menurut saya mitos ini sudah terlalu di besar besarkan ,sehingga bisa berpengaruh pada orang yang kurang kuat keimanannya..
    mari kita bersama saling mengingatkan,karena tak ada manusiia yang sempurna dan luput dari salah… 🙂

    Suka

  7. Mas Wiro berkata:

    Yupss…
    Enak di rumah saja mas 😀

    Titip yang barusan 🙂
    http://nyobamoto.com/2013/12/31/ultah-jatimotoblog-bag-1/

    Suka

  8. ArGa berkata:

    Rabu wekasan memang mitos,ndak ada hadistnya tp ndak ada salahnya berdoa apalagi untuk menjauhkan musibah..

    Suka

  9. arie berkata:

    Di kalimantan,khususnya dikalangan suku Banjar juga ada mitos seperti itu.orang Banjar menyebutnya Arba musthamir..katanya sich hari itu hari diturunkanya bala bencana.

    Suka

  10. Ping balik: 2013 in stats (Ndeso94) (Suwun Konco-konco kabeh) | Ndeso 94 | Caruban To Night | Anak Desa

Mohon di komentari, kritik dan saran. Yuk diskusi bareng :-) Jika komen anda masuk spam hubungi admin

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.