Dalam akhir-akhir ini banyak ΒΒ™ broadcast yang mengatakan bahwa jangan keluar saat malam tahu baru nanti karena bertepatan dengan rabu wekasan atau “Rabu terakhir bulan Safar”.
Dalam mitos tersebut dikatakan bahwa kita tidak boleh keluar kemana-mana saat malam itu, karena mendatangkan bahaya. Harusnya dipakai berdoa. Janganlah dipakai hura-hura dan pesta. Harus dipakai berdzikir dan berdoa di tempat ibadah. Minta keselamatan dan barokah Allah SWT. Yang salah malah anak-anak muda malah dipakai untuk berpergian kemana-mana. Entah mitos atau fakta. Tapi, itu adat masyarakat Jawa. Yang dikatakan bahwa Allah SWT akan mendatangkan mala bahaya yang begitu besar. Sehingga kita harus berdoa agar bahaya tersebut tak mengenai kita.
Nah, terlepas dari mtos atau fakta. Ada satu sisi positif yang harus kita sadari. Kita disuruh untuk selalu berdoa, berdzikir dan merenungkan diri. Tahun Baru bukan untuk hura-hura, bukan untuk dirayakan. Namun, dipakai sebagai renungan. Bahwa kita semakin tua. Dunia semakin tua. Sudahkah kita cukup ibadah tahun ini?
بِسْــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Semoga Allah selalu memberi perlindungan dan selalu meridhoi amal ibadah kita. Dan apapun harapan kita, dikabulkan yang menurut-Nya baik, dan diganti sesua Ketetapan-Nya bila buruk. 😀
#Salam Ndeso Bojonegoro.
#Salam Kota Gandrung.
semoga saja tidak terjadi apa2
SukaSuka
Aamiin
SukaSuka
nyimak suhu
SukaSuka
Ane masih newbie :ehehe
SukaSuka
berdoa saja
http://aripitstop.wordpress.com/2013/12/30/sepeda-motor-dilarang-di-vietnam-jakarta-menyusul/
SukaSuka
Siap kang
SukaSuka
Saya setuju dengan pernyataan itu, karena kemarin dapat himbauan ini dari guru langsung 😀
SukaSuka
Oalah langsung dari suhunya nih
SukaSuka
Amin
SukaSuka
Aamiin
SukaSuka
Malem tahun baru dirumah aja….
SukaSuka
Sipp
SukaSuka
sejak kecil di kalimantan, malem taun baruan diajak alm Bapak bikin sate di rumah. tradisi yang dilanjutkan sampai sekarang.
berdoa, bersyukur sebelum makan, lalu nonton tv.. lebih gayeng
SukaSuka
Sip itu bagus kang
SukaSuka
Setiap tahun baru saya habiskan didepan televisi nonton film-film baru.. Nonton kembang api paling gitu2 aja… 😆
SukaSuka
Hehe suruh ujan biar apinya padam
SukaSuka
sobatku Angga…
rebo wekasan adalah mitos yang berkembang di msyarakat jawa dan madura..
sekarang kita tanya diri kita sebagai seorang muslim **maaf yang non muslim…
kita ini mau jadi orang ISLAM yang JAWA atau JAWA yang ISLAM..???
Pahami pertayaan itu,dan jawabannya akan mempengaruhi tindakan kita 😉 **maaf terlalu dalam kayaknya… tapi menurut saya mitos ini sudah terlalu di besar besarkan ,sehingga bisa berpengaruh pada orang yang kurang kuat keimanannya..
mari kita bersama saling mengingatkan,karena tak ada manusiia yang sempurna dan luput dari salah… 🙂
SukaSuka
Sip kang. Ayo saling mengingatkan
SukaSuka
Yupss…
Enak di rumah saja mas 😀
Titip yang barusan 🙂
http://nyobamoto.com/2013/12/31/ultah-jatimotoblog-bag-1/
SukaSuka
Hehe sip
SukaSuka
Hehe sip
SukaSuka
Rabu wekasan memang mitos,ndak ada hadistnya tp ndak ada salahnya berdoa apalagi untuk menjauhkan musibah..
SukaSuka
sip,,, yang penting berdoa supaya tidak ada apa-apa
SukaSuka
Di kalimantan,khususnya dikalangan suku Banjar juga ada mitos seperti itu.orang Banjar menyebutnya Arba musthamir..katanya sich hari itu hari diturunkanya bala bencana.
SukaSuka
oalah,,,, mitosnya juga di Kalimantan. Yang penting sekaran berdoa aja kang
SukaSuka
Ping balik: 2013 in stats (Ndeso94) (Suwun Konco-konco kabeh) | Ndeso 94 | Caruban To Night | Anak Desa