Assalamualaikum
Brosis, ramai di sosmed tentang keluhan pelanggan yang merasa dicurangi oleh pegawao SPBU. Bermodalkan feel jarum bensin di motor, dan kebiasaan dalam berkendara. Kemudian, menuduh kecurangan SPBU dengan mempublish via sosial media tanpa bukti yang valid, hanya modal “merasa dicurangi” dan “kebiasaan”.
Padahal ada cara yang lebih mudah untuk membuktikannya. Tentu jika brosis berani, dan gak cuma kagak anjing mengonggong doang. Seorang pegawai SPBU membagikan tips cerdas agar brosis bisa membuktikan kecurangan SPBU secara valid.
Menanggapi maraknya SPBU yang “katanya curang”……..
Saya adalah karyawan SPBU AGUNG BENCE,banyak beredar posting soal spbu nakal sebaiknya anda cermati dan perhatikan saran saya sebelum posting di grup
bila anda merasa di curangi petugas SPBU jangan sungkan menegur,mintalah nota print sebelum mengisi contoh…”Mas isi 10rb pakai nota print ya” bila nota sudah di dapat anda simpan lalu bila anda merasa di curangi kembali ke spbu cari pengawas nya biasanya pakai seragam hitam..tunjuk kan nota print… biasanya akan di tes akurasi pompa dengan gelas ukur,pompa akan di set 10rb lalu di isikan ke gelas ukur bila sesuai jumlah liter dan rupiahnya maka anda boleh memotretnya sbg bukti guntuk mengadu ke nomer pengaduan pertamina surabaya,sertakan foto dan struk sbgai bukti tapi bila struk dan foto gelas ukur sesuai yakinlah keluhan anda mentah… karena gelas ukur dan pompa BBM di tera pertamina tiap 3 bulan sekali lewat mekanisme AUDIT PASTI PAS,bahkan di beberapa spbu di kota besar ada audit yang lebih rumit dari spbu kelas PASTI PRIMA, audit meliputi ketepatan takaran,standart pelayanan,standart peralatan,dan standart fasilitas..Jadi jangan hanya komplain di sini kalau anda ga mau di sebut NATO… No Action Talk Only. Semoga berguna dan jangan takut menyuarakan kebenaran…
Oh iya, bersumber pada postingan seorang teman blogger, brosis juga perlu melihat logo Pasti Pas. Karena beberapa SPBU ada yang punya logo Non Pasti Pas. Nah lo, bagaimana penampakannya? Nih :
Berikut penjelasannya yang dikutip dari AseliMalang.com :
Jadi, SPBU Non Pasti Pas, merupakan SPBU yang masih belum lulus sertifikasi Pertamina. Bisa dari sisi takaran, layanan, maupun lainnya. Catet…
Masih menurut sumber, saat ini ada sekitar 5.200 SPBU yang menggunakan merk Pertamina. Dari jumlah tersebut, sebagian besar atau 4.800 SPBU telah memiliki sertifikasi Pasti Pas. Sementara sisanya 400 SPBU belum memiliki sertifikasi Pasti Pas alias Non Pasti Pas. Pihak Pertamina sendiri, menurut rencana, pada tahun depan, 2017, akan menghapus SPBU yang masih Non Pasti Pas, untuk terus menunjukkan kualitas layanan Pertamina sendiri. SPBU dihapus, dalam artian, bukan dibubarkan atau bagaimana, tetapi, akan dilakukan pembinaan dengan pendekatan tertentu oleh pihak Pertamina. Kalaupun berbagai upaya masih gagal, langkah terakhir adalah pengambil alihan pengelolaan SPBU dimaksud, jadi SPBU dikelola langsung Pertamina. Wah, mantap nih. Semoga layanan Pertamina makin meningkat nih, kualitasnya.
Rumit dan ribet? Membuktikan suatu kebenaran itu gak memandang hal itu. Karena, jika cuma bermodal feeling doang dan complain di sosmed tanpa bukti, brosis bisa dituntut pasal pencemaran nama baik dan UU ITE. Kalau brosis bisa cerdas komplain seperti tips di atas. Niscaya, kebenaran akan bisa dipegang dan dipercaya. Dan pastinya kecurangan bisa terungkap jelas.
Semoga bermanfaat.
Dikirim dari Lenovo Ndeso 94 TAB 2 Android.
Kategori sama :
Artikel Terbaru :
- Honda Supra x125, Pakai Topbox Pindad
- Honda Stylo Pakai Full Aksesoris Original AHM!
- Mobile Charger untuk Honda EM1e, gak perlu bawa motor dekat sumber daya
- Seru, MPM Honda Jatim Temani Ramadan Konsumen Honda Dengan Ragam Kegiatan!
- Karya Jetbus 5 Versi Bengkel Repair
- Kendaraan Sipil Dcab 90an Ala Angguna
- Mini JETBUS 5. TERPOTRET!
- Gegara Nonton Exhuma, Pada Berfikir Indonesia Ada Pasak Jepang?
- Honda Stylo 160 : Detail kecil perbedaan cakram depan antara versi ABS dan CBS
- Honda Stylo 160 Meluncur Di Jatim, Yang Inden Udah Banyak!
bener bung, lbh baik jika kita complain dgn yg berwenang menangani
bukan cm komplain d sosmed, saya pernah alami seperti itu tp karena ndak ada bukti yg akurat saya ndak komplain
cukup tau aja dan sebisa mungkin tidak lagi membeli di SPBU tsb
SukaSuka