Fenomena penolakan terhadap pembelian cash dan pemaksaan ke arah kredit oleh beberapa dealer Yamaha. Itu mah menyulitkan konsumen!

Met pagi mas/mbak.

Banyak yang bertanya kenapa Yamaha setiap barang baru selalu berusaha mengarahkan ke kredit dan selalu mengatakan tidak mau cash. Contohnya : R15 ini aja, semua mengarahkan ke kredit bukan cash. Bahkan untuk edisi MotoGP jaman dulu juga sama. Kenapa ya?

Oh, ini lo. Untuk barang baru memang keuntungannya berlipat ganda bila menggaet konsumen yang ngambil kredit. Dapat income double dari leasing dan dealer bro si salesnya. Hal ini yang menjadikan manajer dari sales-sales dan dealer tersebut kebanyakan memilih “memaksa” konsumen memakai sistem kredit.

Sistem kredit ini memang jadi favorit para sales tapi menjadi momok bagi sebagian konsumen. Kenapa? Takut telat mbayar, kalau udah pernah telat bakalan tidak bisa kredit lagi bro di kemudian hari. Sedangkan mungkin juga ada yang punya duit pas buat beli cash eh malah dipersulit. Kan kasian konsumen?

Apa hanya pada Yamaha? Tidak. Kadang juga ada di Honda, Kawasaki. Suzuki belum tahu, mungkin sama? Entahlah. Memang untuk cash/kredit ini, pusat tidak membebankan. Cuman, karena keuntungan lebih banyak pada sistem kredit maka banyak manajer dan sales yang menyarankan dan “memaksa” konsumen lebih ke arah kredit.

Akibatnya apa? Bisa saja si konsumen karena sudah tidak sabar atau gimana akhirnya memilih kredit, eh gak tahunya dia telat-telat terus bayar angsurannya. Yang dirugikan siapa? Tukang surveynya. Salesnya sih gak ada apa-apa, sudah lepas.

Jadi, sebetulnya tidak ada peraturan wajib untuk mengarahkan ke arah kredit/cash. Semua tergantung konsumen. Namun, dalam prakteknya berbeda. Jadi hati-hati, jika begitu mending pindah dealer lain.

#Salam_Ndeso_Bojonegoro

Artikel lain :