Pelajar juga manusia

Setidaknya judul di atas, ane sampaikan kepada sebuah sekolah yang ada di Bojonegoro sebelah barat lebih tepatnya di kec Padangan dekat Cepu. Di mana, memberlakukan sistem bimbingan belajar setiap hari walau tanggal merah dan minggu. Dengan jam mulai jam 5 pagi sampai masuk sekolah dan pulang sekolah sampai jam 5 sore. 7x seminggu.

Jika ada dinas pendidikan yang membaca ini, tolong dikoreksi lagi sekolahan yang saya bahas ini! Hanya karena demi lulus Ujian Nasional, siswa kelas tiga SMA ini digenjot bimbingan belajar tanpa henti. Tanpa henti! 7x seminggu, 12 jam, dan tidak ada yang namanya tanggal merah dan akan begitu terus sampai H-0.

Memang, belajar itu penting. Tapi, menurut beberapa penelitian. Kapasitas otak manusia dalam menerima materi adalah 1-2 jam. Itu’lah kenapa USA dan sekolah-sekolah Eropa tidak menerapkan materi secara kontinyu. Tetapi, bertahap. Nah, kalo terus-terusnyan kontinyu. Maka rasa malas dan bosan akan datang. Menganggu konsenstrasi, karena otak sudah lelah dan melebihi durasi maksimal. Itulah kenapa mata pelajaran maksimal harusnya 2 jam yang tiap jamnya hanya 45 menit dalam standart belajar.

Nah, jika udah mulai jam 5 pagi sampai jam 5 sore digenjot materi. Apa enggak bakal overcapacity ya pelajarnya? Akhirnya kena sakit deh. Pelajaran reguler jadi terganggu.

Lalu kalau sudah terjadi yang namanya sakit berat dan lain-lainnya karena terlalu banyak menerima materi seperti kasus yang sudah-sudah, yang di salahkan siapa?

Menghadapi UNAS bukan hanya belajar materi melulu terus-terusan. Membentuk mental, dan menjaga kesehatan itu juga sama pentingnya. Pelajar juga manusia, bukan mesin!

#Salam Ndeso Bojonegoro.

Dikirim dari Ndesoberry94.

Dipublikasikan oleh

avatar Tidak diketahui

Bro Ndes 94

Seseorang yang mempunayi hobi menulis, membaca, dan mencari ilmu baru. Tak ada paksaan dalam menulis, karena menulis itu seperti mengalir. Jika terbiasa maka kita akan kecanduan. #Poko'e_Joget#

4 tanggapan untuk “Pelajar juga manusia”

  1. untuk menghadapi UN seharusnya pelajar itu tidak boleh di berlakukan seperti itu…peserta UN itu harusnya di buat serileks mungkin untuk menghadapi UN

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Wong Ndeso 94 Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.