Ini pengalaman dari mobil diesel, Kijang Innova di rumah yang baru dipakai seharian. Sebelumnnya, nih kijang waktu di jalan memang tachometer udah dalam posisi ¾. Sempet curiga ini, biasanya waktu di Ertiga posisinya di bawah atau tengah-tengah.
Nah, karena gak sadar. Ane gak terlalu fikirkan, mungkin karena dipakai seharian. Maklum, baru kali ini nyetir mobil diesel, hehe. Torsinya memang jos, tapi tenaga loyo buat overtake atau akselerasi payah kang. Karakter diesel, tapi kalo buat nyantai joss tenan.
Waktu nyampe rumah dan parkir, ane denger suara ‘cesssss’ dari sisi kiri depan di kap mobil. Ane kira ya radiator, tinggalin dulu buat cuci tangan. La bapak malah bilang itu radiator mobil kehabisan, dan 2 botol air habis buat ngisi. Oalah, ‘entek kabeh’ kang. Ternyata, kata bapak ane itu untung mesinnya gak rusak jebol kepanasan. Untung kang, untung.

Ada beberapa tips dari bapak ane soal air radiator mesin diesel :
1. Sebelum berangkat, cek dulu air radiator. Karena mesin diesel cenderung mudah panas karena torsi gede.
2. Saat mesin dihidupkan, perhatikan tachometer apakah jarum dalam posisi tengah atau tidak. Kalo di bawah berarti tidak normal, kalo di atas berarti kehabisan air atau masih panas mesinnya.
3. Saat di jalan, jika terlihat jarum ada di atas tengah-tengah atau ¾, maka berhenti dan cek kondisi air. Jika habis, jangan matikan mesin dan buka tutup air radiator dan isi(catatan: mesin dalam kondisi masih panas) atau diamkan sejenak sampai benar-benar dingin, lalu buka tutup radiator dan isi airnya(catatan: jangan saat panas dan mesin mati, anda buka itu tutup radiator, karena air yang panas akan muncrat ke muka anda.
4. Selalu cek berkala kondisi air pada radiator, jika terlambat maka anda akan bongkar mesin.
Itulah tips dari bapak ane berdasarkan pengalaman tadi, jadi tetap jagalah air radiator tetap penuh pada mobil diesel anda dan mobil bensin juga termasuk! Waspadalah! Waspadalah! #Gaya Bang Napi#.
#Salam Ndeso Bojonegoro


Tachometer itu yang nunjukin rpm kang. Yg penunjuk suhu termometer.
SukaSuka
Suwun pencerahannya kang
SukaSuka