Why Mengapa Alwasy Selalu —KREDIT—

ninja650_white

Kenapa dealer lebih memilih kredit? Mungkin itu pertanyaan yang akan muncul ketika kita pada saar ingin membeli motor atau mobil disarankan oleh sales untuk sistem kredit. Padahal setidaknya cash bisa? Menurut rumor para pengguna kendaraan itu. Memang bener gan, kalo beli cash di persulit pake banget….. Dan kalo kita lihat brosur dan kita hitung perkalian di angsuran X bulannya. Maka akan ada selisih jauh banget. Kenapa? Nah, saya coba jelaskan sedikit banyak tentang itu.

——-

Dealer itu semacam outlet kalo menurut bisnis restoran besar. Segala transkasi pemasukan pendapatan bisnis semua ada, perputaran uang. Biaya perawatan biaya pajak biaya pembuatan surat biaya order unit baru dll semua ditanggung dealer. Sedangkan pusat? Mengurusi biaya produksi, pengiriman dan material saja. CMIIW.

Terus bagaimana dengan biaya transport, dan ganti rugi kerusakan? Transport itu ditanggung ma pusatnya kang(kira” gt), kalo kerusakan ringan ya dealernya yang nanggung kang… Sistemnya ya kayak kurir ekspedisi gitu kang. Si supir diberi tanggung jawab ngirim ke tujuan dengan utuh karena jika terjadi kecelakaan, maka yang akan terasa ruginya adalah dealer yang order kang… La gimana? Stocknya rusak je… Perbaiki lagi dah. CMIIW

Soal kerusakan, ini rahasia umum kang. Kadang dealer” ada yang minta dicat ulang ditukang cat, dipress, diketoc magic(bagi yang merasa punya masalah ma cat), gitu kata temen ane yang pernah magang di tukang cat. Harus gak boleh cacat sama sekali kang kendaraan itu sebelum nyampai di konsumen… Jadi, kalo ada kerusakan jangan selalu nyalahin pabriknya ya kang? Kecuali kalo yang rusak daleman alias rangka mesin. CMIIW.

Dalam urusan penjualan, tentu harga sudah dipatok dari pusat sana(harga cash). Kalo dihitung” dan dikalkulasikan dengan biaya serba-serbi dan keuntungan. Sebenarnya cash itu hanya cukup memberikan keuntungan bagi Pusat. La kan itu harga standart dan gak kepotong” kecuali bayar pajak kang… Terus kalo kredit? Kalo kredit jelas untungnya banyak. Dan agan jangan salah pikir dulu, kalo kredit itu kayak penyedot uang.

Semua keuntungan dari kredit kendaraan bermotor itu tak melulu hanya untuk keuntungan yang besar saja. Tetapi, juga untuk menutupi segala biaya aktiva, pajak, beban, order barang stock dan spareparts, gaji para pegawai dealer, dll. Terus keuntungan bagi pusat? Pusat hanya mendapat keuntungan dari keuntungan standart harga jualnya saja. Jadi, pusat tidak ambil pusing tentang sistem pengkreditan karena semua itu hanya ada di dealer masing” saja.

Bagaimana dealer bisa dikatakan untung? Jika unit yang terjual itu banyak dan rata” dengan kredit. Kalo dengan cash, hanya dapat komisi dari pusat… Kalo kredit? Udah dapet komisi, dapet keuntungan juga. Keuntungan dari jual kredit itu juga digunakan untuk mengurus pajak biaya surat” lo? (Biasanya diambil dari DP). Dealer juga dapat memberikan bonus tambahan kepada sales” yang berjasa menjual banyak sesuai target kalo dalam istilah ekonomi adalah balas budi prestasi. Dan setelah dipotong ini itu, dan sedemikian rupa. Sisa dari keuntungan yang ada itulah yang bisa disimpan di kas dealer untuk pengembangan dealer dan biaya indent order unit dll…

Jadi, jika dealer kadang bilang menolak cash itu bukan berarti dealernya gak mau untung sedikt. Tapi, memang ada sisi lainnya. Yaitu, untuk menutupi biaya” yang lainnya.

Sebenarnya, saat kita mengkredit itu bpkb akan dititipkan ke bank oleh dealer (6 bulan pengurusan admin dan jadi) sebagai jaminan pembayaran kredit konsumen. Dealer tentu tidak mau rugi, karena itu tulang punggung mereka untuk menutupi segala biaya dan tetap untung. CMIIW.

So, jangan terlalu dianggap main” sistem pengkreditan itu. Mungkin bahasa ane agak njelimet alias ruwet gak jelas. Tapi, semoga agan” mendapatkan inti maksut dari artikel ini. 😀

Untuk semua, saya ucapkan met malem… Tidur dulu

#salam ndeso bojonegoro

Dikirim dari WordPress untuk BlackBerry.

Dipublikasikan oleh

avatar Tidak diketahui

Bro Ndes 94

Seseorang yang mempunayi hobi menulis, membaca, dan mencari ilmu baru. Tak ada paksaan dalam menulis, karena menulis itu seperti mengalir. Jika terbiasa maka kita akan kecanduan. #Poko'e_Joget#

17 tanggapan untuk “Why Mengapa Alwasy Selalu —KREDIT—”

  1. ruwet…wkwkwkwk

    Ya cuma kadang nyusahin yang mau cash atau yang mau DP tinggi. Waktu beli SKupiFI buat mahar ke bini biar boleh nebus si Z, harganya kalo ga salah itu 13,5 (lupa euy)…mau ngasih DP 10jt gak boleh, maksimal 8 jt bahhh…niat nyicil kecil/sedikit malah gak bisa, (soalnya sudah hasil hitungan di rumah hehehe).
    Yaudah ngikutin dealer lah, cash back 500rb…

    Suka

    1. Biasanya dealernya itu main strategi om… Biar g rugi,,, cashback itu aslinya ya hampir sama “kayak” uang kelebihan gitu deh… Yang penting untung dan dpt bonusss pusat 😀

      Suka

  2. tp jika dihitung-hitung konsumen indonesia memang byk yg suka kredit kog…apalagi kl dibantu perusahaan tempat kerja…jadi sama2 untunglah..

    Suka

Tinggalkan Balasan ke wongndeso94 Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.