(Pengetahuan) Penyebab Selisih harga lumayan tinggi dari Motor Trail (Cross – Enduro) Jepang, Eropa, dan Lokal di Indonesia
Assalamualaikum.
Brosis, pasti tahulah jenis motor trail atau offroad. Motor dengan mesin khusus medan yang lebih berat dari motor jalan raya, dengan spesifikasi spesial dan umumnya punya torsi badak. Dengan ban tipe pacul atau tahu, dikhususkan melibas track off road yang tidak ramah dengan ban biasa. Tahan banting. Ground clearance umumnya tinggi. Sepeda Motor jenis ini tidak mengejar top speed, namun akselerasi. Sepeda Motor jenis ini memiliki jenis suspensi yang lebih daripada motor lain karena penggunaannya di medan berat.
Beberapa contoh merek Jepang seperti Honda CRF series, Kawasaki KX series, Yamaha YZ Series. Ada juga dari benua Eropa seperti produksi KTM, Husqvarna, dan lain lainnya. Oh iya, ada merk lokal seperto Viar Cross X series baik yang legal maupun off road dan juga yang cc kecil sampai besar.
Tahukah brosis, mungkin sudah tahu malah. Harga harga dari motor Asia, Lokal, dan Eropa berselisih jauh? Nah, umumnya brosis dan tentu bro ndess sendiri berfikir hal ini karena part atau material yang digunakan berbeda dan kualitasnya kelas wahid yang eropa. Apalagi membandingkan Cross X dengan Husqvarna sudah kayak langit dan bumi. Ternyata bukan part yang dipakai yang membuat selisih harga motor motor tersebut selisih jauh. Antara Eropa dan Asia maupun CBU dengan Lokal.
Hal ini dijelaskan oleh salah satu rekan dari Facebook, Novan Pamungkas. Dalam sebuah postingan di facebooknya, mas Novan Pamungkas ini menjelaskan penyebab selisih harga dari motor motor trail (baik enduro maupun cross) antara Eropa, Asia, maupun lokal. Yang bro ndess kutip dan edit agar lebih enak dicerna oleh brosis sekalian.
Berikut penjelasan kang Nova Pamungkas :
Semua ini berawal kemarin siang sambil ngabuburit, iseng2 ikutan nimbrung status teman fb yg sdg membahas harga Yamaha YZ250FX, …sampai muncul pendapat ‘kenapa disini harganya bisa jauh dibawah KTM250EXC**(lihat note dibawah) atau Husqvarna250FE?’ Padahal selisih harga ketiga motor tsb di luar negeri tidak terlalu jauh . Apalagi bila diamati ternyata; penampilan, spesifikasi-teknis, sampai reputasi dalam ajang kompetisi enduro internasional ketiga-nya sebanding.
Akhirnya saya pun ‘googling’, dan agar semakin akurat sengaja ditambah dua motor untuk pembanding, yaitu Kawasaki KX250F yg spek-nya mirip Yamaha, & Viar250Cross yg bentuknya mirip namun secara teknis lebih inferior, meskipun sebagai satu2nya produk lokal.
Setelah saya bandingkan kemampuan teknisnya mirip (kecuali Viar), sehingga saya berkesimpulan perbedaan harga terjadi karena :
Material yang digunakan bisa jadi berbeda
Merek part yg digunakan (misal; suspensi, brake) berbeda
Akibat perbedaan material & merek membuat harga motor eropa seperti KTM & Husq dihargai 150 juta. Selanjutnya harga motor pabrikan Jepang seperti Yamaha & Kawasaki ditawarkan 90-an juta. Sedangkan Viar yg rakitan dalam negeril & mengunakan sebagian part buatan lokal, cukup di bandrol 35juta
Nah, dengan PD selepas taraweh saya ‘pamerkan’ teori ini kepada Pak Sis, tentunya sambil dilampirkan tabel statistik agar meyakinkan…. namun jawaban Pak Sis malah membikin nyaris semaput!
Menurut beliau perbedaan spesifikasi teknis antara motor eropa & jepang sebenarnya tidak terlalu signifikan sehingga harusnya harga disini pun tidak terpaut jauh. Performa-nya pun tidak akan berpengaruh bila hanya dipakai buat ‘blusukan’ (amatir), beda bila benar2 digunakan untuk kompetisi profesional yg ekstrem. Mungkin perbedaan spek-teknis bisa terasa bedanya.
Kenapa harga KTM dan Husqvarna disini bisa jauh lebih mahal daripada di amerika. Sedangkan harga Yamaha dan Kawasaki disini malah lebih murah dibandingkan di Amerika.
Jawabanya karena ada perjanjian dagang antar negara! … IJEPA, AFTA, CBU, CKD, IKD …
*apapulak itu??? 😛
pict : Youtube, Google
Ternyata KTM dan Husq tidak memiliki fasilitas import shg harus membayar 100% bea-masuk & biaya import, yg kemudian dibebankan kepada konsumen disini sehingga harga moptor jadi gila-gilaan.
Sedangkan Yamaha yg diproduksi di Jepang ‘CURANG’ karena memiliki fasilitas IJEPA sehingga bea masuk bisa 0%. Nah yang ngaco justru Kawasaki karena dirakit di Thailand harusnya harganya bisa dilego jauh lebih murah dari Yamaha, karena memiliki fasilitas AFTA yg selain pembebasan bea-masuk juga ada keringan pada biaya-import.
Terakhir, yang bener baru VIAR. Sebagai motor lokal membuatnya bisa mendapatkan fasilitas IKD, sehingga mendapat banyak keringan pajak maupun biaya import. Motor ini dirakit disini dengan mengunakan sebagian komponen dari produk lokal.. Jadi itulah yg membuat Viar berani pasang harga rasional.
pict By Adventuriderz.com
Nah sekarang bisa terjawab kenapa KTM & Husq mesti pasang bandrol selangit diatas Yamaha & Kawasaki meskipun keempatnya sama-sama motor CBU. Padahal spesifikasi teknis keempat motor itu bedanya tidak signifikan. Regulasi niaga ikut menyumbang terjadinya selisih harganya sangat besar! …atau jangan2 atpm/dealer ambil untung-nya kegedean, ya? 🙂
…jadi ‘KALAU’ saya punya uang maka jelas akan memilih Husqvarna! ……kenapa? ya karena keren :v dan mungkin pak Sis tetap memilih KTM karena beliau fanatik dgn merek motor itu 😛 Bagaimana dgn anda? ….., CERDAS-lah sobat! :V
#IJEPA atau ‘Indonesia Japan Economic Partnership Agreement’ adalah perjanjian bilateral antara Indonesia dan Jepang membuat tarif ‘Bea-Masuk’ diturunkan sampai 0%
#AFTA atau ‘ASEAN Free Trade Area’ adalah perjanjian regional untuk menghapus ‘Bea-Masuk’ maupun ‘biaya-tarif import’ bagi negara-negara anggota ASEAN
#CBU (Completely Build Up) adalah motor yang diimpor dalam keadaan yang utuh
#CKD (Completely Knock Down) adalah motor yang komponennya di impor dalam keadaan terpisah & baru dirakit di Indonesia
#IKD (Incompletely Knock Down) adalah impor sebagian komponen motor dalam keadaan terurai untuk dirakit di Indonesia, yang sebagian komponen lainnya mengunakan produk dalam negeri.
Terakhir apa kepentingan saya ngurusi motor2 enduro itu? … ya karena gurih!, kan ke empatnya adalah bahan baku utama supermoto-kompetisi. Sedangkan Viar bisa untuk supermoto-turing :V
.
note : ## diatas terdapat kesalahan penulisan KTM250EXC …yg benar adalah SXF (sama seperti yg ada di tabel). Karena EXC adalah kode KTM untuk 2 tak. Sedangkan SXF mirip dgn EXC-F disini yg sama-sama 4tak shg bisa dibandingkan dengan motor2 lain. terima kasih mas Irwan Ardiansyah danpak Dechamps Arnaud atas koreksinya. ## terima kasih atas masukannya bahwa yg sepadan untuk dibandingkan adalah KTM250XCF (enduro) bukan SXF (supercross), meskipun spesifikasi teknis keduanya sangat mirip. Harganya pun seharusnya tidak akan terpaut jauh ## ralat harga KTM250SXF thn 2016 baru akan masuk 2017 di indonesia dgn harga 130juta-an.
NARASUMBER : NOVAN PAMUNGKAS (FACEBOOK Username)
Nah, bagaimana brosis? Semoga brosis paham, begitu juga bro ndess. Setidaknya penjelasan mas Nova ini lumayan lengkap dan masuk akal. Ternyata bukan cuman material semata yang membuat harganya mahal, ada beberapa unsur eksternal selain spek motor yang membuat beberapa motor dengan bentuk sama dan sedikit perbedaan pada material dan tenaga, malah punya selisih harga yang tinggi sekali.
Ilmu ini berasal dari orang lain, yang bro ndess ingin share kepada bro sis sekalian. Jika ada salah atau apa, sudah tercantum narasumbernya. Semoga bermanfaat brosis.
Seseorang yang mempunayi hobi menulis, membaca, dan mencari ilmu baru. Tak ada paksaan dalam menulis, karena menulis itu seperti mengalir. Jika terbiasa maka kita akan kecanduan.
#Poko'e_Joget#
Lihat semua pos milik Bro Ndes 94
Satu komentar pada “(Pengetahuan) Penyebab Selisih harga lumayan tinggi dari Motor Trail (Cross – Enduro) Jepang, Eropa, dan Lokal di Indonesia”
Akhirnya saya pun ‘googling’, dan agar semakin akurat sengaja ditambah dua motor untuk pembanding, yaitu Kawasaki KX250F yg spek-nya mirip Yamaha, & Viar250Cross yg bentuknya mirip namun secara teknis lebih inferior, meskipun sebagai satu2nya produk lokal.
Setelah saya bandingkan kemampuan teknisnya mirip (kecuali Viar), sehingga saya berkesimpulan perbedaan harga terjadi karena :
Nah, dengan PD selepas taraweh saya ‘pamerkan’ teori ini kepada Pak Sis, tentunya sambil dilampirkan tabel statistik agar meyakinkan…. namun jawaban Pak Sis malah membikin nyaris semaput!
Rider Ndeso94 (dot) com 
Mantab…mencerahkan cak…
SukaSuka