Tentang Kecurangan

Met pagi mas/mbak.

Kecurangan memang pasti ada dan pasti akan kita hadapi. Orang-orang sekarang memang bertambah banyak yang melakukan kecurangan. Jangankan sekarang, jaman dahulu’pun ada.

Waduh, nah. Ane punya pengalaman dicurangi orang pas menjadi penjaga warnet dulu, akibatnya ane rugi. Uang ane harus membayar kekurangan bill karena konsumen curang.

Ceritanya adalah salah satu pelanggan berusaha mencurangi angka. saat sudah 2 jam ngenet dan dilog-out. eh konsumen tadi malah login lagi dan ngenet 1 jam. Dengan santainya pas udah mau bayar. bayar 3ribu kayak tanpa dosa. ane’pun rugi 6ribu. Perjam biaya warnet 3000.

Orangnya mbantah cuma 1 jam. Ane bilang tadi dia log-out dan sign-in lagi tanpa memberitahu operator jadi ditagihan tertulis begitu. Masih mbantah juga, lalu dia lari kabur. Jiah…… Rugi dah ane.

Akhirnya ane cuma bisa pasrah… Rugi-rgui wes… Duit jatah makan hilang. Gara-gara seorang konsumen yang curang. Hal ini juga sering kita temui di Indomaret dan Alfamart terutama pegawai-pegawai nakal. Yang suka nyuri-nyuri jajan. Yang membayar ya Kasir. Karena bertanggung jawab dengan jumlah omzet dan barang.

Nah, kecurangan atau lebih bisa diartikan licik. Pastilah akan merugikan orang lain, dan akan ada balasan karmanya. Pemilu yang baru saja lewat’pun banyak kecurangannya. Bahkan Ujian Sekolah’pun juga banyak kecurangannya.

Ane jaman SMP dan SMK, paling males. Kenapa? La gimana lagi, pas Ujian Semester aja pada curang. Nyontek lewat buku dan temen. Dan hal itu dibiarin oleh pengawas’nya… Alhasil, susah jadi juara kelas. Akhirnya ane males dan poko’e budal.

Kecurangan udah tertanam sejak masih kecil, dan akan tumbuh dan berkembang saat besar mengikuti watak. Curang itu termasuk perbuatan tercela. Apakah anda mau melakukan kecurangan?

#Salam_Ndeso_Bojonegoro

Artikel lain :