#yang_penting_nggak_maling

Ada banyak orang khususnya yang berada di kalangan bawah dan pekerja perantauan. Kata-kata #yang_penting_nggak_maling memang begitu trend. Namun, sebenarnya ada satu makna yang terpendam dalam kata tersebut.

Seperti istilah #akurapopo. Kata #yang_penting_nggak_maling, adalah ungkapan rasa kesal karena ketika susah payah mencari rejeki halal, eh masih ada orang yang sukses mencari rejeki lewat jalur haram. Dan akhirnya imbasnya rasa kecewa dan sakit hati.

Banyak yang akan kita temui orang-orang yang sakit hati seperti ini di kalangan pekerja. Apalagi di desa, beuh. Banyak. Warung-warung kopi jadi saksi. Ane sendiri’pun mengetahui hal itu langsung.

Obat yang ampuh selain mengucapkan kata itu, adalah bersyukur. Ya. Bersyukur masih diberi rejeki halal dan barokah, yang awet jika kita rajin bersedekah. Yang diridhoi Allah SWT.

Biarkan mereka yang maling dan korup dan yang mendapatkan hartanya secara haram, menikmati harta mereka di dunia. Karena memang ada dalil yang mengatakan bahwa orang-orang yang mencari rejeki haram, akan dimudahkan dan bahkan diperkaya, tapi jangan harap di Akherat masuk surga.

Intinya, agar kita tidak kesal karena banyak yang suka maling biar cepet sukses dan kaya. Berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Insya Allah, Allah meridhoi jalan rejeki kita. Tetap dengan motto : Ikhtiar, Taqwa, dan Doa.

#yang_penting_nggak_maling

#Salam Ndeso Bojonegoro.

Artikel lain :

Dipublikasikan oleh

avatar Tidak diketahui

Bro Ndes 94

Seseorang yang mempunayi hobi menulis, membaca, dan mencari ilmu baru. Tak ada paksaan dalam menulis, karena menulis itu seperti mengalir. Jika terbiasa maka kita akan kecanduan. #Poko'e_Joget#

11 tanggapan untuk “#yang_penting_nggak_maling”

Mohon di komentari, kritik dan saran. Yuk diskusi bareng :-) Jika komen anda masuk spam hubungi admin

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.