Jangan menuruti budaya “Senang-senangne masa enommu, marai tuane kaboten beban”.

Seringkali kita menjumpai pepatah diatas dikehidupan sehari-hari. Kenapa? Karena telah membudaya sejak dulu. Itulah budaya yang telah menjamur di Indonesia. Banyak kita lihat para pemuda pemudi yang lebih banyak mengisi waktu dengan foya-foya dan hura-hura, serta kesenangan belaka. Tanpa belajar mempersiapkan masa depannya, belajar, mengembangkan hobi yang bermanfaat.

Memang terkadang banyak yang mengalami pepatah tersebut. Tapi, itu hanya sepersuluh dari sekian banyak hal. Banyak yang tanpa sadar, semuanya telah diatur oleh Allah SWT. Bisa saja mereka senang pada masa mudanya. Tapi, sengsara pada masa dewasa tuanya. Apakah Allah akan suka? Tak ada yang tahu nasib di masa depan kecuali kita yang tentukan dan persiapkan dari sekarang. Karena, Allah tidak akan merubah nasib seseorang tanpa orang itu punya kemauan untuk berubah.

Berubah menjadi lebih baik, berubah untuk masa depan yang cerah, berubah menjadi pribadi yang solehah. Tanpa diri kita sendiri yang merubahnya, orang lain tak akan bisa merubahnya. Orang lain hanya bisa membimbing. Setan’pun hanya bisa mengajak tanpa bisa berbuat. Karena, semua itu tergantung dari diri kita sendiri. Oleh karena itu, ubah mainsite pada jalan fikiran anda. Rubahlah pola pikir anda menjadi pribadi yang sopan, baik dan bermanfaat bagi keluarga bermasyarakat bangsa dan negara.

#Salam Ndeso Bojonegoro.

(diambil dari blog ane di blogspot)

Dipublikasikan oleh

avatar Tidak diketahui

Bro Ndes 94

Seseorang yang mempunayi hobi menulis, membaca, dan mencari ilmu baru. Tak ada paksaan dalam menulis, karena menulis itu seperti mengalir. Jika terbiasa maka kita akan kecanduan. #Poko'e_Joget#

5 tanggapan untuk “Jangan menuruti budaya “Senang-senangne masa enommu, marai tuane kaboten beban”.”

Tinggalkan Balasan ke potretbikers Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.