USW : BAB 1 : Impian

BAB 1

Impian

          Ngooong……

rally-red-evo-x1 mobilapakahblogspotcom sharing-pediablogspotcom

Terdengar suara deru mesin dari 3 buah mobil yang sedang melaju kencang di jalan tol Lamongan-Gresik. Kebetulan pada saat itu lalu lintas tol yang menghubung’kan lamongan dan Surabaya tersebut sedang sepi kendaraan. Itu di manfaat’kan ke tiga pengemudi mobil-mobil ini. Honda Civic LX silver dengan Velg Racinghart 21” dan wing carbonviber Banshee, Timor S 131 hijau dengan Velg K-speed Meister 18”, dan  Mitsubishi Lancer Evolution X GT merah standart body. Ketiga mobil itu tengah beradu RPM di jalanan yang lengang itu.“Civic memang terbaik dalam lintasan lurus,” kata Dani, si pengemudi Civic. Dengan perseneling 5 dengan kecepatan 150 km/jam dia sudah bisa memimpin di depan Evo X dan Timor.

Pengemudi Timor tak tinggal diam. Dengan injakan gas yang dalam hingga RPM tertinggi dia berusaha memacu mobil asli Indonesia itu dengan kecepatan 155 km/jam pada perseneling 5 dan hampir mengungguli posisi Civic.

“Jangan remeh’kan aku, Dani,” kata Gilang, si pengemudi Timor.

Evo X tak mau ketinggalan aksi, si pengemudi dengan tangkas’nya mengendali’kan mobil bertransmisi otomatis itu dengan pandangan ke depan. Evo X tetap melaju lurus dalam kecepatan 160km/jam dan berhasil melewatike dua’nya tanpa hambatan.

“Tetap saja, Evolution standart saja bisa melawan mobil kalian yang telah di modif,” kata Satria, si pengemudi Evo X.

Dengan lintasan lurus 7 km di depan membuat mereka semakin berani unjuk gigi. Memang benar, Civic sudah di modif oleh Dani memakai mesin DOHC twinturbo milik VW Golf Gti yang terkenal dengan akselerasi yang cepat dan bertenaga. Sedang, Timor Gilang di pasangi turbocharger milik BMW M3. Evo X Satria di pasangi nitrous NOS 2lb 2 tabung dan turbo supercharger sebagai pendukung’nya.

Evo X Gilang memimpin 5 meter di depan Civic dan Timor. Dalam kegelapan malam pukul 23.50 tersebut, mereka melaju hingga top speed dan horizon mulai terlihat. Hampir 180 km/jam kecepatan mereka. Namun, seperti tak ada halang rintang. Mereka tetap melaju kencang tanpa memandang ke arah mana mereka pergi. Namun, terlihat di depan mereka ada dua truk kontainer berdampingan di sisi kanan dan kiri jalan. Terlihat pula ada celah di antara 2 kontainer itu yang dapat di lewati 1 mobil.

Mereka bertiga merasa tertantang melewati 2 kontainer yang mengangkut peti kemas itu. Dani’pun menambah RPM Civic’nya berusaha mendahului Evo X Satria. Gilang terus membuntuti Satria sambil berusaha mencari celah agar bisa melaku’kan overtake.

          2 kontainer tersebut akhir’nya kini berada tepat 10 meter dari mereka. Satria kemudian menyala’kan nitrous’nya dan Evo X Satria’pun langsung bertambah kecepatan’nya meninggal’kan Civic Dani dan Timor Gilang. Dengan nyali nekat ala anak Surabaya. Satria berhasil melalui 2 celah truk tersebut. Pengemudi truk itu terkejut sehingga 2 truk itu oleng dan mempersempit lebar celah di antara truk-truk itu.

Dani melihat itu sebagai tantangan menarik.

“Akan ku lalui itu, tekad-tekad’an!” teriak Dani. Dan wush……. Dani menginjak gas dalam-dalam hingga menimbul’kan gesekan tinggi yang menimbul’kan asap putih di jalan. Dengan kecepatan tinggi Civic Dani berusaha menerobos truk-truk itu. Gilang geleng-geleng kepala melihat itu.

“Dasar nekat,” kata Gilang dari Timor’nya.

Civic Dani sudah berada di bagian kepala kontainer. Namun, tiba-tiba 2 kontainer itu seakan ingin menjepit Dani. Dani menambah laju Civic’nya namun……….

Brak……

“Sialan!” teriak Dani.

Bagasi belakang Civic Dani terjepit dumper kontainer itu dan remuk. Namun, untung saja roda’nya tidak terkena dan masih bisa ngebut. Menyadari itu, sopir kedua kontainer itu menghenti’kan mendadak truk’nya. Gilang terkaget melihat kedua kontainer mendadak menghenti’kan laju’nya. Gilang hanya punya 5 detik menghindar.

***

          “Apa tidak apa-apa berhenti di sini? Ketahuan petugas tol nanti,” bisik seorang cewek kepada rekan’nya yang sedang memarkir mobil Ford Fiesta ST merah’nya di suatu tempat gelap dekat gerbang tol.dhonowarehblogspotcom

“Tenang aja, Rel. Ini dah aman. Kita berjarak 200 meter dari gerbang tol. Lagipula tol’nya lagi sepi. Penjagaan kurang. Tenang saja, Rel,” kata rekan’nya.

“Yayaya, aku tidak tanggung jawab kalau ada polantas datang, Wi,” jawab Aurel.

Dewi hanya nyengir saja. Tiba-tiba mereka mendengar suara gesekan ban selip keras sekali dari arah Lamongan. Mereka melihat ke sana. Terlihat dari jauh. 2 mobil sedan di depan 2 truk kontainer yang oleng dan di belakang’nya ada sebuah mobil sedan slip.

“Mereka datang. tapi, kok kayak darurat gitu?” kata Dewi heran. Dia memandang seksama ke arah mobil-mobil itu.

Aurel menoleh ke arah Dewi.

“Mereka siapa?” tanya Aurel.

TRIBAL Street Way, street racer jalanan tol Lamongan-Gresik,” jawab Dewi.

***

          Gilang akhir’nya menemu’kan cara’nya. Dia kemudian menarik handbrake dan menambah RPM mesin. Timor’nya mengalami oversteer, dan bergerak ke kiri. Salah satu gandengan kontainer tepat menghadang jalan’nya. Gilang dengan sigap memutar kemudi ke arah kanan hingga mobil’nya melaju ke kanan dengan sliding. Truk yang satu’nya berhasil menjaga keseimbangan namun karena panik. Si pengemudi membanting setir ke kanan. Gilang berhasil melewati kontainer pertama dengan melewati bawah gandengan’nya. Namun, kontainer kedua tepat di depan moncong Timor Gilang.

“Menantang sekali,” kata Gilang.

Dengan cepat Gilang membanting setir ke kiri dan menginjak gas dalam-dalam. Timor Gilang lanngsung melaju ke depan menuju rerumputan di pinggir bahu jalan menghindari kontainer yang hampir “mencium’nya” itu. Lalu Gilang membanting setir ke kanan yang menyebab’kan mobil’nya sliding di atas tanah rerumputan. Lalu Gilang menstabil’kan mobil’nya dan bergerak maju menjauhi dua kontainer yang mengalami kecelakaan itu.

“Untung tidak ada yang terluka,” kata Gilang sambil memperhati’kan dua kontainer yang berhenti menghadang jalan itu dari kaca spion.

Civic Dani, Evo X Satria dan Timor Gilang kembali bersatu dan melaju secara konvoi. Satria melihat ada gerbang tol di depan’nya namun, yang menarik perhatian’nya adalah ada sebuah Ford Fiesta STmerah dengan Velg Enkei 17”, yang sangat dia kenal sedang parkir di bawah rimbun pohon yang rindang di dekat gerbang tol.

“Dewi,” guman Satria. Dia melambai-kan tangan dan menyala’kan sein kiri. Gilang dan Dani mengerti. Mereka juga menyala’kan sein kiri.

Aurel heran kenapa ke tiga mobil itu mendekati mereka.

“Wi, mereka kok kesini?” tanya Aurel kepada Dewi yang sedang minum air mineral di botol.

“Mereka mau menemui’ku,” jawab Dewi.

“Menemui untuk apa?” tanya Aurel tidak mengerti.

“Kau menguasai dengan drifting’kan?” tanya Dewi.

“Iya sih. Ku kira kau hanya ingin mengajak’ku melihat balap liar di tol? Tapi, aku’kan udah gak punya mobil lagi, Wi? Mau pakai kendaraan apa?” kata Aurel kurang yakin.

“Tenang aja, sudah ku siap’kan,” jawab Dewi. Dia menyala’kan lampu dan keluar dari mobil, “Aku mau menemui mereka dulu.”

Aurel mengangguk. Dewi’pun berjalan keluar menemui TRIBAL Street Way.Aurel hanya memperhati’kan dari dalam mobil sambil menyala’kan musik DJ dari audio bawaan Fiesta yang terdengar merdu.

Dewi berdiri tegak di depan Fiesta’nya. 3 orang yang di tunggu’nya keluar dari mobil mereka.

“Lama sekali. Satria, Dani, Gilang?” kata Dewi.

Satria hanya tersenyum kecil.

“Biasa. Pemanasan dulu’lah, Wi,” kata Satria, “Memang ada apa kamu meminta kami ke sini?” tanya Satria.

“Teman’ku yang di dalam mobil. Menguasaidrift. Mungkin dia bisa kita ajak ke komunitas kita? Sebagai salah satu drifter,” jawab Dewi.

“Siapa nama’nya?” tanya Gilang.

“Aurel Estianty.Dia tinggal Babat, Lamongan. Sayang dia tidak mempunyai mobil balap. Kalian punya usulan?” tanya Dewi.

“Sepertinya ada di bengkel kami di daerah kota Lamongan. Honda NSX GT. Apa benar dia bisa?” tanya Satria.

“Coba saja dengan Evo X’mu? Ubah mode transmisi’nya ke manual. Dia sangat menyukai mobil transmisi manual,” jawab Dewi.

“Berarti kita harus mengupgrade lagi sistem transmisi’nya?” tanya Dani.

“Ya begitulah. Gimana, Satria? Berminat?” tanya Dewi.

Satria berfikir sejenak. Dia mengangguk.

“Baik’lah. Ajak ke sini dia, Wi,” kata Satria. Dewi mengangguk. Dia berjalan menuju mobil’nya dan memanggil Aurel untuk keluar bersama’nya.

Aurel berjalan keluar dari mobil dan mengikuti Dewi.

“Kau yang bernama Aurel?” tanya Gilang.

“I…iya,” jawab Aurel.

“Kata Dewi kau menguasai drift. Kurasa kau punya bakat untuk masuk komunitas kami,” jawab Satria.

“Menjadi seorang pembalap jalanan?” kata Aurel tak percaya.

“Ya. Bagaimana?” tanya Satria.

Aurel hanya tersenyum senang.

“Menjadi pembalap jalanan adalah hobbyku sejak lama,” jawab Aurel.

“Gitu sekarang bilang’nya. Tadi aja diajak nggak mau-mau bener. Hahaha,” ejek Dewi. Aurel hanya tersenyum kecil.

Dani kemudian berjalan ke arah mobil’nya dan melihat bagian belakang Civic’nya.

“Sudah ku bilang. Nekad membawa akibat, Ni,” kata Dewi.

Dani hanya menghela nafas panjang.

“Hahahaha, itu memang hobby’ku!” teriak Dani.

“Kau ini, ckckck,” ejek Gilang.

Satria melihat kearah mereka berdua.

“Ayo kita kembali,”  Satria kemudian menghadap ke arah Aurel, “Pulang’lah. Besok jam 8 pagi ke Lamongan, tepat’nya di dekat markas PO. Widji Lestari, kau tahu tempat’nya?” tanya Satria.

“Baik’lah. Lagipula rumah’ku berada di Babat,” jawab Aurel.

“Hey? Tunggu dulu! Kalau rumah’mu di babat. Pulang kau naik apa? Dewi’kan rumah’nya di Surabaya?” tanya Dani terkejut.

“Dia akan ku antar Dani….,” kata Dewi.

“Oh, tapi perjalanan’nya’kan lama, Wi?” tanya Dani.

“Ngebut’lah. Gitu aja repot, hahahaha,” jawab Dewi, “Ayo Rel, ku antar pulang.”

Aurel mengangguk. Mereka berdua masuk ke dalam Fiesta Dewi.

“Jangan lupa, jam 8, Aurel,” kata Satria.

“Ya!!” jawab Aurel dari dalam Fiesta Dewi. Mereka berdua meninggal’kan Dani, Gilang, dan Satria. Satria memandang mobil mereka yang menjauh melewati marka tengah jalan.

“Aurel,”

***

Jalan Provinsi perbatasan Lamongan-Gresik.

Dewi memacu mobil’nya dalam kecepatan tinggi 120 km/jam karena jalanan sepi. Alunan musik DJ yang merdu dan asyik mengiringi perjalanan mereka.

Alay, anak layangan. Nongkrong pinggir jalan. Bareng teman-teman………” kata mereka berdua. Namun, mereka tidak menyadari telah di buntuti Honda All New Jazz RE hitam. Si pengemudi Jazz itu membuntuti tepat di belakang Fiesta Dewi dan memati’kan lampu depan’nya.

Aurel menyadari ada yang berbeda di kaca spion belakang. Terlihat di kaca ada benda hitam yang tidak lain adalah kaca film dengan intetitas dark-black milik Jazz itu.

“Wi, sebaik’nya kamu tambah kecepatan mobil’mu,” bisik Aurel.

Dewi menoleh.

“Ada apa emang’nya, Rel?” tanya Dewi.

“Ikuti’deh perkata’an’ku,” perintah Aurel.

Dengan sedikit rasa penasaran. Dewi menambah kecepatan mobil Fiesta’nya lebih kencang dengan kecepatan 145 km/jam. Jazz yang mengikuti mereka’pun ikut menambah kecepatan. Dan saat mereka melewati sebuah papan reklame di atas jalan yang memberi penerangan lampu terang berwarna putih. Aurel melihat jelas apa yang membuntuti mereka.mobilmotomotifnetcom

“Honda All New Jazz warna hitam. Mengikuti kita, Wi? Menurut’mu mobil itu milik pembalap jalanan apa mobil biasa?” tanya Aurel.

“Hn, kalau begitu. Akan ku tantang dia!” jawab Dewi semangat.

Dewi langsung menginjak gas lebih dalam. RPM mobil’nya sudah mencapai 3500rpm. Kecepatan’nya’pun bertambah menjadi 150 km/jam. Jazz itu kini mulai berusaha mendahului Dewi dari sisi kanan. Dewi tidak mau kalah. Dia terus menekan gas dan RPM mobil’nya hingga mencapai maksimal’nya. Dua mobil jenis hatcback itu berjajar dan saling beradu top speed. Aurel melihat ke arah Jazz tersebut. Dia tidak bisa melihat jelas pengemudi’nya karena kaca film Jazz itu menutupi pandangan’nya.

“Sial. Kaca film itu menghalangi’ku melihat si pengemudi,” batin Aurel.

Tepat. Setelah mereka melewati depan pos polantas di jalan itu. Ada polantas yang stand by dengan mobil polisi jenis Mazda RX-8. Sirine di bunyi’kan. Polisi itu langsung tancap gas mengejar Fiesta Dewi dan Honda Jazz lawan’nya.

“Polisi sialan,” kata Dewi. Aurel memandang ke belakang.

“Polisi itu menaiki Mazda RX-8, percuma Wi melawan’nya. Top speed’nya 220 km/jam,” kata Aurel.

“Kalau begitu akan ku lawan semampu’ku. Lagipula Jazz ini juga harus di singkir’kan!” kata Dewi.

Dewi kemudian menambah injakan gas Fiesta’nya. Polisi RX-8 itu telah hampir menyusul mereka. Jazz yang berada di samping Fiesta Dewi tiba-tiba langsung menginjak rem. Dewi melihat ke arah spion. Dan terlihat pemandangan yang mengejut’kan’nya.youtubecom

Honda Jazz itu tiba-tiba menabrak’kan diri ke polisi RX-8. Sang polisi’pun tak bisa mengendali’kan mobil Mazda tersebut dan terguling saat menabrak trotoar dengan kencang dan terpelanting ke tengah jalan. Sang Honda Jazz mengalami lepas ban kanan mengakibat’kan Jazz itu terjung’kal dan terbalik. Dewi menghenti’kan Fiesta’nya dan langsung memutar mobil’nya itu menghadap Jazz.

“Menurut’mu mereka baik-baik saja, Wi,” tanya Aurel.

“Aku rasa. Polisi itu terlihat hanya pingsan. Namun, aku tidak bisa melihat si pengemudi Honda Jazz hitam itu,” jawab Dewi.

“Kita lanjut’kan perjalanan. Mungkin dia selamat,” kata Aurel.

“Ya, Rel,” kata Dewi. Dia memutar arah mobil’nya dengan tekhnik slalom lalu menginjak gas dan pergi dari tempat itu dengan kecepatan tinggi.

***

          Di perbatasan Lamongan-Bojonegoro, saat itu suasana tengah malam begitu sepi. Karena kendaraan-kendaraan sudah jarang melintas pada jam itu. Namun, kesunyian itu terpecah oleh suara deru sepeda motor ber’cc tinggi.

Nguuuooong…..

Dua sepeda motor itu berbeda merek namun ber’cc sama, 250CC. Kawasaki Ninja 250RR dan Honda New CBR 250R saling beradu kecepatan di atas jalan yang kurang rata itu. Sang pengemudi Ninja memakai jaket hijau pesis seperti warna motor’nya dan helm INK teropong. Sedang, sang pengemudi CBR memakai jaket hitam dan helm GYM race.kawasaki-ninja-250-vs-honda-cbr250r

Ninja mulai berusaha meninggal’kan CBR merah itu. Namun, si pengemudi CBR dengan tangkas memacu CBR’nya dengan gas penuh dan perseneling 6. Kecepatan mereka 175 km/jam. Ada sebuah jalan yang berbentuk cembung dan agak curam. Hal itu di lihat si pengemudi Ninja. Dia menambah kecepatan motor’nya dan dia’pun langsung melewati jalan itu dan mengalami jumping setinggi 3 meter. Si pengemudi CBR hanya tersenyum dari balik helm’nya. Dia’pun ikut menambah kecepatan motor’nya dan motor’nya melompat setelah melewati lintasan itu. Tinggi jumping’an’nya 4 meter dan jecepatan’nya terus bertambah. Akhir’nya CBR itu berhasil menyusul Ninja dengan jarak 5 meter memisah’kan mereka

Ada perlintasan kereta api di depan mereka. Sepi’nya jalan membuat mereka leluasa memacu mesin motor masing-masing mencapai top speed. Si pengemudi Ninja dan CBR sudah sejajar dan kini terlihat sebuah kereta barang berkecepatan 80 km/jam dari arah Barat akan melintasi perlintasan kereta itu. Mereka berdua tahu. Hanya 5 detik dan jarak 500 meter yang harus di tempuh mereka agar bisa melewati’nya.

5 detik.

Si pengemudi CBR mulai mendahului Ninja. Si pengemudi Ninja tak mau kalah. Dia’pun mulai kembali menyusul CBR dan kembali dalam posisi sejajar. Kereta api semakin dekat.

4 detik.

Si pengemudi Ninja semakin di depan karena mesin 2 tak’nya serta karbu BRT yang membuat top speed’nya bertambah dari standart. Si pengemudi CBR’pun membuntuti dari belakang Ninja. Cara ini menguntung’kan dan sering di pakai dalam ajang balapan nasional mau’pun internasional karena memanfaat’kan celah dari angin yang terbelah oleh kendaraan di depan dan membuntuti dari belakang untuk mengurangi efek hambatan angin melalui celah angin tersebut.

3 detik.

Kereta api semakin dekat dan jarak’nya 300 meter. Si pengemudi CBR dengan sabar tetap membuntuti Ninja di depan’nya. Si Ninja tidak tahu kalau dia di ikuti dari belakang motor berwarna hijau tersebut.

2 detik.

Semakin genting. Ninja mulai menarik gas full. CBR mulai bersiap menyalip. Dia mengambil ancang-ancang membungkuk’kan badan’nya. Kini mereka sudah tepat di hadapan sebuah kendaraan yang bergerak di atas rel tersebut dengan kecepatan tinggi.

1 detik.

Dan………………..

BRAK!!!

Roda depan Ninja menabrak rel dengan keras sehingga motor kawasaki itu mengalami jumping ke depan dan terguling-guling hingga body’nya hancur dan si pengemudi terlepar ke tengah jalan tepat di hadapan 30 motor dan sebuah mobil Mitsubishi Strada merah yang sudah parkir di samping jalan tersebut. Sang pengemudi CBR’pun juga mengalami jumping, namun dia langsung memusat’kan berat badan’nya ke tengah sehingga motor’nya kembali ke bawah dan BRAK! Si pengemudi CBR dapat mengendali’kan dengan sempuna’nya motor’nya itu dan berhenti tepat di hadapan si pengemudi Ninja dan 30 motor lain’nya serta Strada.

Sang pengemudi CBR turun dari motor’nya dan berjalan di depan pengemudi Ninja yang mengalami luka parah. Di buka’nya helm tersebut. Terlihat seorang laki-laki dengan rambut Shaggy style langsung duduk berjongkok di depan pengemudi Ninja.

“Kau kalah, Daniel,” kata pengemudi CBR itu.

Sang pengemudi Ninja, Daniel’pun mengacung’kan jempiol’nya meski agak payah.

“K… kau mem…memang raja jalanan, Eric,” kata Daniel. Ada dua orang laki-laki bertubuh kekar membawa tubuh Daniel ke pinggir jalan.

“Kau juga, kak,” jawab Eric sambil memandang jalanan aspal di depan’nya. Daniel di lari’kan ke rumah sakit oleh dua orang teman’nya tadi. Eric sambil memejam’kan mata’nya mengacung ke dua jempol’nya tinggi-tinggi ke atas.

“Winning,” kata’nya.

Semua orang yang ada di sana bersorak riang sambil bertepuk tangan. Eric tersenyum. Dia kembali ke motor’nya dan memandang dua orang yang sedang berdiri di atas kap mobil Strada.

“Najib, Faruq, sampai kapan kalian berdiri di sana terus?” tanya Eric.

Najib, berambut jabrik dengan potongan agak pendek sambil mecengceng sebuah tas tangan berjalan ke arah Eric. Sedang’kan Faruq, langsung masuk ke dalam mobil Strada. Rambut’nya yang bergaya modern dan anak band itu sungguh membuat’nya di lirik banyak cewek.

“Ayo, kita ke Balen, motor’mu perlu di perbai’kisuspensi’nya,” kata Najib. Eric mengangguk. Strada Faruq sudah berputar dan mundur ke arah Eric dan berhenti tepat di depan mereka berdua. Najib kemudian menurun’kan penutup bak di bak mobil barang tersebut. Sebuah trolli kecil berjalan di turun’kan dengan posisi bidang miring. Lalu dengan 1 tarikan gas. Eric langsung menaik’kan motor’nya ke atas mobil dan mengikat’nya dengan erat di atas bak. Setelah itu turun dan langsung masuk kabin belakang mobil. Najib menyusul dan naik di depan.

“Aksi’mu sungguh hebat tadi, kakak’mu sendiri bisa kau kalah’kan, Rik,” kata Faruq sambil mulai menjalan’kan Strada’nya.

“Hn, itu sudah hal wajar. Aku tidak mau berbangga. Yang ku ingin’kan adalah mengalah’kan Tribal Street Way. Mereka target utama’ku,” jawab Eric dengan pandangan tajam.

Faruq mulai memacu Strada itu dengan kecepatan sedang 60 km/jam. Semua orang yang berkumpul di sana membubar’kan diri, karena sang juara pergi.

“Rik, aku dengar kemaren dari teman’ku. Nanti, di Tuban akan ada balap liar dengan circuit dari tikungan Cincin hingga pangkalan truck Tuban. Kau mau ikut?” tanya Faruq.

“Asal itu motor. Aku akan ikut, siapa’pun lawan’nya,” jawab Eric.

“Memang. Balap itu khusus motor. Dan sang juara akan mendapat’kan motor lawan’nya. Pink Slide gitu kayak di NFS Most Wanted,” jelas Faruq.

“Wow,,,,,,? Ikut saja Rik. Kalau menang, motor hadiah’nya kasih’kan aku, hahahaha,” canda Najib.

“Kalau kalian setuju. Aku ikut kalau begitu. Kapan di ada’kan’nya, Ruq?” kata Eric.

Faruq mengambil HP yang ada di saku’nya dan membaca sebuah tulisan.

“21 April. Sebentar lagi. Sekarang’kan tanggal 14 April?” kata Faruq.

Najib menepuk bahu Eric.

“Kau tahu? Pemanasan untuk melawan Tribal Street Way?” imbuh Najib.

          “Aku tahu. Sekarang kita pulang, kita raya’kan kemenangan malam ini!” kata Eric sambil mengangkat tangan dan memang’ku kepala’nya.

          “Hahaha, ku suka gaya loe,” kata Najib.

Faruq’pun memacu mobil’nya dengan kecepatan sedang.wwwkaskuscoid

***

TO BE CONTUNIED…………………………

*sumber gambar

youtube.com

www.kaskus.co.id

sharing-pedia.blogspot.com

mobilapakah.blogspot.com

mobil.otomotifnet.com

Tentang Bro Ndes 94

Seseorang yang mempunayi hobi menulis, membaca, dan mencari ilmu baru. Tak ada paksaan dalam menulis, karena menulis itu seperti mengalir. Jika terbiasa maka kita akan kecanduan. #Poko'e_Joget#
Pos ini dipublikasikan di NOvel dan tag , , , , . Tandai permalink.

13 Balasan ke USW : BAB 1 : Impian

  1. Ping balik: Underground Street Way (Preview) | Ndeso94 | CarubanToNight

  2. Kobayogas berkata:

    galantnya ganti dulu sama evo X tuh di atas hehhee…
    *bacanya baru smp ketemu dewi n aurel 😀

    PITLINE, Bengkel Alternatif Untuk Motor (Sport) Anda

    Suka

  3. netral berkata:

    mobil Timor bukan asli Indonesia.. itu mobil kia yang di ‘stempel’ jadi Timor di Indonesia..

    Suka

  4. jurigkamera berkata:

    Seru, seru .hahaha

    Suka

  5. Ping balik: Need For Speed……gamenya seru apalagi filmnya kang! | Ndeso94 | CarubanToNight

  6. Mas Sayur berkata:

    wow….seruuuuu….
    sampeyan bakat nulis,mas…
    lanjutkan…. 🙂

    Suka

  7. AE 1214 LS berkata:

    mirip sama ini mas, haha . .
    arrayprojects.wordpress.com/2014/02/01/komik-strip-otomotif/

    Suka

  8. AE 1214 LS berkata:

    mirip sama ini mas,

    Komik Strip Otomotif


    haha . .

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Mas Sayur Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.