Assalamualaikum
Brosis, si White VarTech sudah berusia 2000km nih. Sudah merasakan jalur luar kota, juga sudah di ajak nerabas ala Ndeso94 hehehehe. Kini bro ndess ingin berbagi tentang plus minus dari motor yang fashionable ini. Berikut beberapa ulasannya baik negatif maupun positif.
Positif
Bisa dibilang nih matic bikin bro ndess nyantai, nyaman. Ditambah konsumsi BBM yang lumayanlah hampir sepadan dengan BeAt. Cukup isi 20.000 pertalite sudah bisa Surabaya Bojonegoro dan Bojonegoro rumah bro ndess, itupun masih sisa. Entar bro ndess review full to full bensinnya ya. Posisi riding lumayan lah, joknya nyaman. Bro ndess coba pakai ke Surabaya juga enak, gak terlalu pegal. CBS dari VarTech ini berfungsi dengan lebih sempurna dari generasi sebelumnya, setidaknya lebih jinak.
Pancaran sinar lampu LED bersinar terang dan membantu bro ndess yang rabun cahaya walau tetap kalah dengan sinar Penerangan Jalan Umum (PJU) saat melewati. High Beam cahaya fokus di tengah dengan sangat terang, namun bagi bro ndess lampu dari VarTech sendiri tidak sesilau Vario FI yang low beam aja udah silau. Di sisi handling nih motor enak buat jalur pantura yang banyak lurusnya, dibejek kecepatan 100kpj juga stabil.
Negatif.
Tahukah anda istilah susah belok pada Vario 125 CBS? Itu terulang di varian terbarunya ini, sama-sama susah belok alias handling berat. Bro ndess akalin sementara dengan meninggikan shock belakang. Efek? Lumayan buat belok patah-patah ketika macet atau reflek menghindari sesuatu. Oh iya, ban standart federal pada VarTech berbahaya buat hardbrake. Mungkin kalau gak ada CBS nih motor gak bakalan bisa mengerem mendadak dengan aman, jadi jangan lepas CBSnya kalau nih motor sering dalam kecepatan tinggi (saran).
Shock depan belakang keras namun tak ada getaran. Yups, bro ndess sendiri bingung nulisnya gimana. Soalnya shock depan dan belakang Vario ini keras, namun tidak bikin motor terlalu bergetarlah. Shock keras gini memang tidak nyaman jika melalui rute Pantura yang bagian jalan bergelombang. Bro ndess masih cari cara bikin nih shock agak empuk karena demi mengejar kenyamanan saat berkendara. Oh iya, jok VarTech tidak bisa ditutup dengan dibanting biasa, mesti dipegang sampai tertutup rapat. Itu karena engsel jok gampang bergerak ke kanan kiri, salah-salah bagian dalam jok bisa menggores cat body 😦 Satu lagi, entah kenapa rem cakram VarTech berbunyi ketika mengerem dalam. Bro ndess belum komplainkan ini ke AHASS. Sangat tidak nyaman lah. Suaranya sih mirip suara ABS berfungsi pada Nmax.
Cukup sekian review singkat penggunaan harian VarTech 125 milik bro ndess. Memang bro ndess sendiri pertama naksir nih VarTech dari bentuk desain body yang keren dan tidak membulat seperti kebanyakn matic. Semoga bermanfaat. Nantikan review-review selanjutnya selama pemakaian. Terima kasih.
Dikirim dari Ndeso 94 Android.
Artikel lain :
- Honda Revo Matic Satu Ini mulus sekali
- Bersiap Ikuti “CRF TRAIL ADVENTURE EAST JAVA SERIES 2025” di Trawas! Jelajahi Nyali, Raih Kebebasan – Kuota Terbatas, Segera Daftar!
- Modifikasi Honda Stylo Retro Futuristik
- Honda Stylo Hubless
- Restorasi Honda C800, Supercub
- Modifikasi Vespa 2tak Jadi Roda Tiga
- Sederhana tapi ini yang harus dimodif pada Honda Stylo
- Kode Rudal “FOX (diikuti angka” Pada Pesawat Tempur
- Honda Stylo Decal Arai
- Aku Suka Modifikasi Honda Scoopy Yang Satu ini,



si gold kemana mas angga???
SukaSuka
Jualll
SukaSuka
ganti ban michelin m45 …biar handlingnya agak enakan…kl shock dah agak empuk…kl d ganti variasi semacam yss euro atau semacamny…malah tambah keras…
SukaSuka
Walah mlh keras t
SukaSuka
Bener Mas, bannya ganti Michelin, 90 depan 100 belakang.
Bener tambah keras (lagi) ridingnya, tapi handling dan ngerem lebih enak.
Kalo suspensi, memang keras. Istri pake Vario 125 ISS dan Scoopy, kata istri lebih empuk Scoopy.
Konsumsi BBM, saya coba Bogor-Bandung pp, metode full to full, dapet 52.1 km/L Pertamax.
Tapi sakit pinggang sampe 2 hari, hehe. Soale biasanya ke Bandung pake Scorpio.
SukaSuka
Kalo susah belok kok malah shock belakang yg ditinggikan?
SukaSuka
Vario 150.
SUSAH BELOK.
Handling sangat kaku.
Susah menghindar jadi ggampang tabrakan.
Kalau dipaksa beloknya kelebihan sampai keluar dari jalan (nabrak pohon).
Mungkin Honda Vario memang di desain untuk mengurangi jumlah penduduk Indonesia.
SukaSuka
Sangat menarik
SukaSuka