Untuk mobil keluarga/city car kelas AC dan Non AC : Motuba lebih rekomendasi daripada LCGC

*judul telah di ralat, sebelumnya LGCG, yang benar LCGC, makasih kang Karis.

Banyaknya peraturan, regulasi, kewajiban minum pertamax, ancaman part rusak karena kualitas downgrade, mewarnai perkembangan pasar LCGC. Mobil barunya boleh jadi laris manis, tapi seken’nya anjlok banget kata mbah bons. Kebanyakan pada beli premium, nah. Mampu beli mobil, gak mampu beli pertamax. Kayak beli Ninja tapi diisi premium #eh.

Sisi keunggulan mobil-mobil tua bangka alias motuba ada di sini. Mereka secara kualitas walau termasuk model lama, yang jelas tidak abal-abal. Harga dan sparepart termasuk lebih murah dan premium ready. Harga yang bersaing juga.

Motuba banyak kok yang lebih baik dari LCGC dan harganya ada yang lebih murah malahan. Kualitas ya tidak abal-abal bro. Emang Avanza-Xenia? Xixixi. Emang mobil apa aja sih yang termasuk motuba?

Ya pokoknya mobil-mobil yang udah diskontinue model dan jenisnya(khususnya di Indonesia). Misal, Kijang Kapsul, Taft, Jimmy, Mazda363, Katana, dan lain sebagainya. Mungkin kebanyakan minus airbags dan abs, tapi tentu lebih baik daripada mobil-mobil baru yang tidak pakai airbags dan abs. Motuba lebih rekomendasi dah.

Nah, menurut sman sendiri gimana kang?

#Salam Ndeso Bojonegoro.

Artikel lain :

Dipublikasikan oleh

avatar Tidak diketahui

Bro Ndes 94

Seseorang yang mempunayi hobi menulis, membaca, dan mencari ilmu baru. Tak ada paksaan dalam menulis, karena menulis itu seperti mengalir. Jika terbiasa maka kita akan kecanduan. #Poko'e_Joget#

14 tanggapan untuk “Untuk mobil keluarga/city car kelas AC dan Non AC : Motuba lebih rekomendasi daripada LCGC”

  1. samean ndak pernah ngerumat motuba ya kang? harga sparepart sama kaya mobil baru, tiap bulan jajan sparepart, di sporing tetep suloyo wkwkwkwkwkw ampun deh motuba. bagi newbie r4 not recomended.

    Suka

  2. Kalo aku sih iyess, buat apa ‘menginvestasikan’ uang berlebih cuma untuk barang yang sifat trennya dinamis.. Seperti halnya gadget, kendaraan juga begitu, baru beli yang model A, tau-tau muncul model B, ujung-ujungnya bikin kecewa. Belum lagi faktor costpro yang makin dihemat (yang ujung-ujungnya juga penurunan kualitas material) mengharuskan pembelanjaan konsumen pengguna membengkak seperti ulasan diatas (contoh sederhana diatas: ora pertamax ora mlaku – yang dibungkus dengan dalih teknologi maju harus pakai bahan bakar oktan tinggi dan tanpa timbal).
    Apalagi kena BBN yang tidak murah, belum pula pajak tahunan yang bisa mencapai jutaan, membuat alternatif motuba menjadi pilihan yang paling masuk akal.
    Okelah biasanya motuba ada peer, namun tidak selalu peernya besar dan menguras kocek, selain itu harga parts motuba (terutama yang populer di jamannya) cenderung lebih murah karena pasar onderdil banyak menyediakannya. 🙂

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Wong Ndeso 94 Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.