kopdar curcol ¤ Wong Ndeso with Munivikoko, join to eat iwak belut dan ayam lalapan >>> Pondok Salak Kapas :D

Tepatnya hari Minggu, 2 Februari 2014. Ane dan bro Muniv, pengasuh blog Munivikoko yang suka ngasih bonus berlebih wkwkwkwk pergi ke sebuah warung makan di desa Bendo kecamatan Kapas, Bojonegoro walaupun cuaca memang gak bersahabat pake banget.

Awalnya karena hujan yang rintik-rintik melanda hampir seluruh Kabupaten Bojonegoro, membuat ane memilih bersih-bersih rumah aja mumpun libur minggu.”̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ”̮ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ “̮. Nah, ane’pun ΒΒ™ kang Muniv. Seharusnya kopdar tadi malam, berhubung lagi acara di Malowopati FM ditambah hujan yang deras, mungkin lum jodoh yak.ωk:D ωk:D ωk:D ™.

Akhirnya dibalas kang Muniv, katanya mau ke KDS dulu. Wah, sip. Ane’pun langsung persiapan dan capcuss ke KDS kota. Memang cuaca enggak bersahabat, asemmm tenan rek. Hujan mengguyur, akhirnya tetap ane terabas sambil mbuntutin di belakang Kijang Innova dari Balen sampek Jalan Veteran. ωk:D ωk:D ωk:D ™.

Akhirnya sampai di KDS nunggu di depan. Baru kali ini mampir KDS sejak launching. Nunggu beberapa menit akhirnya nongol juga kang Muniv. Wew,,, lebih ‘berbobot’ daripada di foto.wkwkwkwk. Bersama permaisurinya.

Nah, rencana selanjutnya adalah diajak ke Pondok Salak, desa Bendo yang terkenal kelezatan belutnya (walau ane gak doyan,xixixi). Capcusss wer-wer ke sana. Hujan yang rintik-rintik agak terang tak menyurutkan niat untuk gass ke sana. Lumayan sih, 20 menit’an dengan rata-rata kecepatan 60km/jam. Dalan bolong tok, gak wani banter.

Akhirnya nyampai juga walau tadi hampir lupa jalurnya, hampir ditabrak duo cewek cantik naik Vario ane ωk:D ωk:D ωk:D ™. Lokasi yang terletak di antara kebun salak ini memang suasanya asri, tentrem dan adem ayem. Enak golek anget.

Tulis pesanan dulu, ane pesan ayam goreng lalapan karena gak doyan belut. Kang Muniv with permaisuri memesan belut bakar. Nulis artikel ngene jadi inget makan tadi, ngiler cesss ωk:D ωk:D ωk:D ™. Menunggu beberapa saat, akhirnya sampai juga pesanannya. Joss, mari makan.

Untuk nasi sudah disediakan satu wakul. Untuk kerupuk dan tempe harus pesan dulu biar disediakan satu porsi. Wes, timbang ngiler makan dulu lah…. Cesss.

Alhamdulillah, kenyang. Ane makan semua sama sambel-sambelnya, alhasil kepedasan ωk:D ωk:D ωk:D ™. Pedas’e untung tertolong hujan. Kalau enggak ya kepedasan terus.

Kang Muniv, ala chef profesional berkomentar tentang testimoni rasa dari Belut Bakar khas Pondok Salak ini. Katanya benar-benar kerasa belutnya, tempenya digoreng dengan tepung beras dan tidak terlalu banyak tepung jadinya renyah. Tentu yang jadi favorit ya belutnya ituh, tak ada yang kurang deh. 😀

Ane sih cuma makan ayam, entah ke sambet apa atau mungkin lagi hujan yak? Sambelyang buat lalapan habis semua sama nasi 1 setengah piring. ωk:D ωk:D ωk:D ™. La uenak anget-anget ujan makan sama sambal.

*abis sama sambalnya.

*nasi satu wakul ludes.

*porsi yang mengenyangkan.

Cuaca yang makin deras, membuat mata mengantuk dan akhirnya leyeh-leyeh dulu. Eh tapi, tangan ane rasanya hangat ya? Istilah jawanya ‘wedangen’, gak tahu Indonesianya apa. Mungkin kebanyakan sambal yang dipegang tadi. Makannya dilalap kok,ωk:D ωk:D ωk:D ™.

*menu yang di sediakan.

*ada yang mau ke sini atau udah pernah?

Nah, setelah cuaca terang akhirnya balik. Eh foto dulu berdua 😀

*kalah ganteng ane,ωk:D ωk:D ωk:D ™. Menang tinggi doang.

Capcusss ke timur. Barengan ma Kang Muniv sampai di Sumuragung, ane langsung belok ke Kanor kalo Kang Muniv lanjut lurus ke Sroyo. Pulang dulu… Eh mampir nyuci si Gold dulu dicucian, dingin gak betah nyuci sendiri.

Oh iya, suwun yo Kang Muniv yang tadi dibayarin. Hehehehe… 😀

Sekian liputan kopdar antaraa Wong Ndeso dan Munivikoko. Kalo kopdar kan kopi darat, harus ada kopinya. Kalo nggak ada kopinya ya berarti Lapar, alias Lalapan Darat. ωk:D ωk:D ωk:D ™ ora nyambung gemblung tenan.

Oh iya, kalo ada yang mau blogger oto yang mau kopdar bareng yuk di sini aja, Pondok Salak Bendo. Mantap tuh 😀

#Salam Ndeso Bojonegoro.