Ronjotku, Rejeki halal’ku,

Pekerjaan agar barokah bagi pemiliknya haruslah berasal dari segala sesuatu yang halal. Bukan haram.

Dalam bekerja, janganlah kita suka mengeluh dan suka berputus asa.

“Ah, masih kurang bayaranku.”

“Ah, bayaran segini bisa makan apa?”

“Ah…” Dan ah yang lainnya. Jangan sampai kata di atas terucap, karena apa? Mengeluh atas rejeki yang kita terima itu amat kurang baik kang. Apalagi sekarang semakin banyak tindakan-tindakan yang berindikasi kurang bersyukurnya kepada rejeki yang diterima. Untuk apa mengumpulkan banyak harta yang semuanya hanya titipan? Allah memberi kita rejeki itu untuk bersyukur dan menguji iman kita.

Apakah anda belum pernah lihat foto di bawah ini?

1. Famous bike.

2. Rombeng bike.

Masihkah sebagian dari anda tetap kurang bersyukur? Bandingkan dengan mereka di atas?

#salam ndeso Bojonegoro

Dipublikasikan oleh

avatar Tidak diketahui

Bro Ndes 94

Seseorang yang mempunayi hobi menulis, membaca, dan mencari ilmu baru. Tak ada paksaan dalam menulis, karena menulis itu seperti mengalir. Jika terbiasa maka kita akan kecanduan. #Poko'e_Joget#

20 tanggapan untuk “Ronjotku, Rejeki halal’ku,”

  1. Waktu saya masih SMA di Sumut dulu, saya sering cari kayu ke hutan, pake sepeda onthel. Tinggi tumpukan kayunya bisa setinggi kepala onthelernya (mau bilang “rider” koq nggak pantes, he he). Lewatnya jalan tanah, waktu itu jalan desa belum ada yg beraspal,

    Suka

Tinggalkan Balasan ke masshar2000 Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.