Benar tapi sendirian. siapa takut?

Ane tadi pagi nemu gambar di atas dari DP BBM temen ane. Ada kata-kata yang sebenernya itulah yang sedang ane lakukan kang.

‘Banyak yang salah tapi merasa tenang karena banyak teman yang sama-sama salah. Beranilah untuk menjadi benar walau sendirian.’

Apakah itu maknanya? Artinya, rata-rata banyak orang yang memang merasa apa yang dilakukannya salah. Menurut aturan salah, tapi berhubung banyak juga yang ikut salah. Maka itu dianggap enteng saja tanpa merasa bersalah. “Akeh koncone”.

Betulkah tindakan itu? Salah besar kang. Itu namanya kita menumbuhkan jiwa ‘inutan’ atau ngekor. Kalo ada yang benar tapu ternyata membuat kita dijauhi atau ternyata hanya kita sendiri yang mau menyadari itu, kenapa harus takut? Takut sendirian? Masih ada Yang Maha Kuasa di atas. Dia yang akan menuntun kita menuju jalan yang benar jika kita percaya. Tanpa harus takut merasa sendiri!

Janganlah mengikuti prinsip orang-orang pada umumnya yaitu ‘tetap berbuat salah karena banyak temannya’.

Contoh? Saat kita menjadi pejabat DPR. Kita ingin benar-benar kerja dan mengapdi pada masyarakat. Saat ada tawaran lobi dan uang yang menggiurkan agar kita mau berbuat ‘jahat atau korupsi’ seperti yang lain, kita berani menolak walau resikonya kita mungkin akan difitnah orang dan selalu dijatuhkan. tenang, ada Allah yang melindungi. Tak mungkin kita akan menderita, malah akan menjadi barokah. Karena kita berani menuju yang benar walau resiko kita sendirian.

Tak ada kebenaran yang akan menjebak kita. Itu malah merupakan ladang pahala buat kita. Jangan pernah merasa takut sendirian dikala benar! Jangan budayakan ‘pokoe melu’ dan ‘ngekor’.

#salam ndeso Bojonegoro