NONTON BARENG SANG KYAI

DSC_0000071 <

Hari Selasa libur, dan dimanfaatkan deh untuk nonton pemutaran Film Sang Kyai di Islamic Center Bojonegoro bareng sebagian keluarga.
Sebetulnya mau jam delapan, berhubung belum pada siap, jadinya milih pemutaran yang jam 11 saja. Pada molor marai kang,hehehe…. jam 10’pun berangkat deh semua bareng satu mobil.

DSC_0000062 DSC_0000063

Perjalanan 45 menit akhirnya nyampek ke sana, sedikit rame lah. Tapi, lebih rame pas malam sebenernya soalnya dapet gambar yang bagus. Semua berjalan ke loket, dan beli tiket yang harganya 15ribu. Setelah beli tiket kita masuk kedalam, dapet tempat duduk terdepan.hehehe,,,,,

DSC_0000066 DSC_0000072 DSC_0000073

Menunggu setengah jam dulu. Soalnya persiapan, dan sempat terjadi eror sound juga. Monggo sinopsisnya (dikutip dari sini) :


DSC_0000074
DSC_0000075 DSC_0000077

“Pendudukan oleh Jepang ternyata tidak lebih baik dari Belanda, Jepang mulai melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat untuk melakukan Sekerei.
K.H. Hasyim Asy’ari (Ikranegara) sebagai tokoh besar agamais saat itu menolak untuk melakukan Sekerei karena beranggapan bahwa tindakan itu menyimpang dari akidah agama Islam, karena sebagai umat Islam hanya menyembah kepada Allah SWT. Karena tindakannya yang berani itu, Jepang menangkap K.H. Hasyim Asy’ari.
K.H. Wahid Hasyim (Agus Kuncoro Adi) salah satu putra beliau mencari jalan diplomasi untuk membebaskan K.H. Hasyim Asy’ari. Berbeda dengan Harun (Adipati), salah satu santri K.H. Hasyim Asy’ari yang percaya cara kekerasanlah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Harun menghimpun kekuatan santri untuk melakukan demo menuntut kebebasan K.H. Hasyim Asy’ari. Tetapi Harun salah karena cara tersebut malah menambah korban jiwa.
K.H. Wahid Hasyim dapat menenangkan diplmasi terhadap pihak Jepang dan K.H. Hasyim Asy’ari berhasil dibebaskan. Pada masa ini K.H. Hasyim Asy’ari menikahkan Harun dengan Sarinah (Meriza Febriani Batubara) gadis yang dicintainya.
Perjuangan melawan Jepang belum berakhir sampai disini. Jepang memaksa rakyat Indonesia untuk melimpahkan hasil bumi.
Jepang menggunakan Masyumi sebagai propaganda mendekati umat Islam yang berada di Indonesia untuk menggalakkan bercocok tanam. Bahkan melalui seruan di Masjid dalam setiap sholat Jum’at. Jepang meminta hasil bercocok tanam tersebut disetorkan ke pihak Jepang. Pada saat itu rakyat sedang mengalami krisis beras, bahkan persediaan di lumbung pun nyaris kosong. Harun melihat masalah ini secara harfiah dan merasa bahwa K.H Hasyim Asy’ari mendukung Jepang, hingga ia memutuskan untuk pergi dari pesantren.
Jepang kalah perang, Sekutu mulai datang. Soekarno sebagai presiden saat itu mengirim utusannya ke Tebuireng untuk meminta K.H. Hasyim Asy’ari membantu mempertahankan kemerdekaan dan meminta fatwa hukum membela negara. K.H. Hayim Asy’ari menjawab dengan mengeluarkan resolusi Jihad yang kemudian membuat barisan santri dan penduduk Surabaya berduyun-duyun tanpa rasa takut melawan Sekutu di Surabaya.
Harun dan teman-teman santrinya bergabung untuk melawan Sekutu. Sari yang meninggalkan pesan cinta dalam saputangan putih, sangat berat untuk melepas suaminya ikut berperang.
Barisan laskar santri pulang dalam beberapa truk ke Tebuireng. K.H. Hasyim Asy’ari menyambut kedatangan santri-santrinya , tetapi air mata mangambang di matanya yang nanar.”
DSC_0000067
DSC_0000068

Gak lihat sampai selesai kang, tapi sempet terbawa suasana yang sedih dan tegang kang. Ya, moga ini sebagai pelajaran bersejarah tentang perjuangan jaman dulu melawan Jepang dan Sekutu dalam mempertahankan kemerdekaan.

Akang juga lihat gak?

#Salam Ndeso Bojonegoro

Dipublikasikan oleh

avatar Tidak diketahui

Bro Ndes 94

Seseorang yang mempunayi hobi menulis, membaca, dan mencari ilmu baru. Tak ada paksaan dalam menulis, karena menulis itu seperti mengalir. Jika terbiasa maka kita akan kecanduan. #Poko'e_Joget#

Mohon di komentari, kritik dan saran. Yuk diskusi bareng :-) Jika komen anda masuk spam hubungi admin

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.