z250 vs Ninja FI : ketika power bukan segalanya

wak haji (tmcblog official), pinjem dulu :P

wak haji (tmcblog official), pinjem dulu 😛

Setelah membaca artikel TMCblog yang ini >>> mengail top speed kawasaki z250 (tmc oficial). Teringat akan Top Speed ninja mono yang diklaim mampu 153km/jam di sirkuit yang sama dan dengan lintasan yang sama. Z250 hanya mampu 151km/jam. Padahal secara mesin, tentu jauh superior dibandingkan si Mono.

On crank, Ninja mono menghasilkan 28,6hp. Sedangkan z250 32hp. Tentu selisih keduanya begitu jauh. z250 secara spek mesin memang sama plek dengan Ninja FI karena mesin keduanya identik. Yang jadi pertanyaan. Kenapa top speed z250 hanya 151km/jam atau lebih lambat dari top speed ninja mono 153km/jam bahkan Ninja FI 168km/jam? Padahal secara on crank, power Ninja mono jauh di bawah z250. Selisih 4hp.

Sisi power tak berpengaruh, ada faktor lain?

Ini bukti bahwa power tidak selalu menjadi pendukung 100% peforma sebuah motor. Kenapa bisa om? Begini… Jika kita membandingkan komparasi fisik dengan Ninja Mono dan Z250. Keduanya mempunyai genre yang berbeda. Fairing dan Naked.

Bobotkah? Bobot itu relatif. Weight rationya, condong kemana sisi paling berat. Ya kalo z250 kan lebih enteng dari Ninja FI. Tentunya harus lebih kencang dong daripada Ninja FI. Why? Z250 berbobot 168kg sedangkan Ninja FI 172kg. Dua-duanya memakai mesin sejenis. Tapi, faktanya justru top speed Ninja FI lebih kencang di atas z250. 151km/jam(tmcblog.com) vs 168km/jam(testimoni pengguna Ninja FI).

Sedangkan, jika dibandingkan Ninja mono yang punya power on crank 28HP dan bobot 151kg. Memang z250 lebih berat, tapi secara power’kan gede ya’kan. Bisa saja bobot Ninja mono juga mendukung raihan top speed yang lebih daripada z250.

Aerodinamis. Ini faktor paling berpengaruh.

Perbedaan yang paling berpengaruh adalah Ninja FI itu motor Fairing! Dan z250 adalah Naked! Karena fairing itulah Ninja FI jauh di atas z250, walaupun bobot lebih ringan dan power sama. Tak menjamin semuanya.

Motor fairing, akan lebih mampu menghalau tekanan angin dari arah depan dan dibelokkan dan dipecah karena desain fairing yang mampu membelah tekanan angin yang malah bisa menambah top speed dari sang motor. Kenapa? Jika angin dibelokkan ke atas sesuai dengan garis desain fairing itu, maka motor akan menekan ke belakang (istilahnya agak wheely) sehingga roda belakang memberi tekanan besar pada jalan daripada roda depan. Sehingga tenaga mesin yang tersalurkan lebih mampu membuat motor melaju lebih kencang. Pengen bukti? Coba aja.

Sedangkan, desain z250 yang naked bike (walau memakai fairing katok’an juga) tidak mampu memecah angin walau si rider nunduk abis sekalipun. Angin akan menahan laju seluruh sisi depan motor, jadi ini akan membuat motor seakan ditahan. Apalagi motor ini dibangun dari basis Ninja FI utuh. Tak adanya pemecah angin membuat motor ini seakan tertahan oleh angin. Jika pengen tahu, cobalah naik Satria FU. Seberapa besar tekanan anginnya?

Perbedaan tekanan angin yang disebabkan oleh desain, memang sangat berpengaruh pada kecepatan. Seperti pada mobil sedan vs mobil mpv. Dalam dunia balap, desain memang sangat mempengaruhi output final kecepatan sebuah kendaraan balap. Di balap F1, MotoGP, bahkan Le Mans Eropa, desain menjadi acuan untuk menentukan berapa kecepatan yang dapat diraih.

Hal itu juga berlaku pada motor yang punya basic mesin dan sasi yang sama seperti Ninja FI vs Z250. Keduanya punya tenaga sama, namun desain lah yang sangat mempengaruhi kecepatannya. Bukan hanya mereka saja, untuk motor-motor kelas moge yang punya cc sama dan power identik(fairing vs naked), pastilah akan mengalami hal serupa. Itu sudah hukum fisika 😀

Kalau CBR? You have an opinion?

#Salam Ndeso Bojonegoro.

Artikel lain :

Tentang Bro Ndes 94

Seseorang yang mempunayi hobi menulis, membaca, dan mencari ilmu baru. Tak ada paksaan dalam menulis, karena menulis itu seperti mengalir. Jika terbiasa maka kita akan kecanduan. #Poko'e_Joget#
Pos ini dipublikasikan di Opini & Fakta, otomotif dan tag , , , , , , , , , , , , , . Tandai permalink.

29 Balasan ke z250 vs Ninja FI : ketika power bukan segalanya

  1. adiezz86gasspoll berkata:

    Judulnya berkelas n isi artikelnya jg berkualitas.. Tumben..hahaha

    Suka

  2. mantep….jos artikelnya mas bro 😀

    Suka

  3. adiezz86gasspoll berkata:

    Kyk e si empunya warung salah makan td,haha

    Suka

  4. KomMotor berkata:

    Woh.. nice inpoh gan.. 😉

    Suka

  5. pamuja berkata:

    RX king gw pake fairing ah…:-)

    Suka

  6. RPMspeed berkata:

    yang pasti panjang trek yang kurang panjang dan kurang aerodinamis 😀

    http://rpmsuper.wordpress.com/2014/02/28/langkah-mudah-tapi-penting-saat-mencuci-motor/

    Suka

  7. ari berkata:

    joss gan

    Suka

  8. yudha depp berkata:

    yang naked lebih lincah di jalan raya

    Suka

  9. Don berkata:

    Penguji beda, genre motor juga beda. Lebih cocok mono vs n250fi. Di tmcblog kan udah pernah dibahas mono menang akselerasi bawah – menengah, n250fi menang aksel menengah – atas & topspeed.

    Suka

  10. Ping balik: Full Fairing, solusi modifikasi motor naked biar meraih top speed maks | [Masih] Wong Ndeso #94 - Bojonegoro'an Blog

  11. Mase berkata:

    nek wes serius ngene aku ra paham…. :mrgreen:

    Suka

  12. hulssay berkata:

    aku ngabsen aja deh..
    🙂

    Suka

  13. Pentatoniclovers berkata:

    Sekedar sharing, kemarin tanggal 18 April 2014 di straight yang sama di Sentul saya dapat angka 163 kpj. Ubahan hanya ada di knalpot slip on dan air filter serta ban = ). Belum pakai knalpot full system maupun setting piggybag. Tapi sepertinya kondisi AFR agak kering =)

    Suka

  14. dicky supangat berkata:

    kang aku yoo arek bjn
    neg gawe jok pisah vixion koyo gambar nag endi
    matur sembah nuwun
    monggo dijawab

    Suka

  15. fhye berkata:

    Coba test dyno om hasilnya sama dengan ninja fi 😁😂

    Suka

Mohon di komentari, kritik dan saran. Yuk diskusi bareng :-) Jika komen anda masuk spam hubungi admin

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.